SDM Juru Pungut Berkurang, Dishub Kota Malang Andalkan Virtual Account untuk Awasi 806 Titik Parkir
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
17 - Nov - 2025, 01:20
JATIMTIMES - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang terus berbenah dalam pengelolaan perparkiran. Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengungkapkan bahwa jumlah juru pungut kini jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.
Kondisi ini membuat pihaknya mulai mengandalkan sistem digital melalui Virtual Account (VA) dan aplikasi Sisparma untuk meminimalisasi potensi kebocoran.
Baca Juga : Mantan Pelatih Timnas Putri Indonesia Optimistis Sepakbola Putri Malang Makin Berkembang
Widjaja memaparkan, saat ia pertama kali menjabat, jumlah juru pungut mencapai hampir 15 orang yang bertugas berkeliling setiap hari ke sekitar 750 titik parkir di Kota Malang. Polanya masih konvensional: petugas wajib keliling memeriksa setoran dari setiap titik.
“Kalau tidak keliling, duitnya hilang. Kalau tidak kami keliling, bisa-bisa juga maaf ya, khawatir ada penyimpangan, kebocoran,” ujarnya.
Namun situasi berubah setelah terjadi penyesuaian SDM besar-besaran di Dishub. Kini hanya tersisa 5 juru pungut, sementara jumlah titik parkir justru meningkat menjadi 806 titik berdasarkan validasi terbaru.
“Mana mungkin bisa meng-cover? Maka yang bisa kami lakukan adalah menggunakan sistem,” tegas Widjaja.

Meski jumlahnya menipis, Widjaja menyebut keberadaan juru pungut tetap dibutuhkan. Hanya saja, peran mereka kini diperluas menjadi pengawas. Mereka tak lagi sekadar memungut atau mengecek setoran, tetapi memastikan setiap juru parkir di lapangan sudah menuntaskan kewajibannya melalui sistem.
“Tugasnya sekarang memastikan saudara A di titik parkir A itu sudah menyelesaikan tanggungannya atau belum. Tinggal mengontrol dari sistem (Sisparma),” jelasnya.
Dishub bahkan dapat memantau kontribusi setiap titik parkir secara real time. Jika ada yang persentase penyetorannya masih di bawah 90 persen, Widjaja dapat langsung menginstruksikan pengawasan tambahan melalui kunjungan lapangan, monitoring, dan evaluasi.
Baca Juga : Operasi Zebra Semeru 2025 Dimulai Hari Ini di Jatim, Ini 10 Pelanggaran yang Pasti Ditindak
Kepala Dishub tak menampik bahwa lima juru pungut jelas tidak cukup. Terlebih, setiap titik parkir memiliki karakteristik berbeda dan membutuhkan pendekatan serta pemantauan yang tidak sama.
“Ya, sangat kurang, ya. Karena dalam parkir ini treatment-nya berbeda satu sama lain,” ujar Widjaja.
Dengan sistem Sisparma, kontribusi tiap titik parkir nantinya akan tercatat secara transparan. Dishub juga menyiapkan website agar publik dapat melihat data tersebut secara terbuka.
Menurut Widjaja, transisi digital ini memang tak luput dari kendala, terutama karena petugas dan juru parkir masih dalam proses penyesuaian. Namun ia optimistis penggunaan sistem akan menjadi kebiasaan baru yang lebih efektif, transparan, dan minim kebocoran.
“Dari tidak tahu, belum terbiasa, tetapi nanti harapannya akan menjadi kebiasaan,” pungkasnya.
