Aksi DLH Kota Malang Tanam 3.192 Bibit: Perluasan RTH dan Perbaikan Iklim

Reporter

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana

17 - Nov - 2025, 06:55

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemkot Malang kembali menggeber program penghijauan dengan menyalurkan 3.192 bibit tanaman ke 57 kelurahan pada Senin 17 November 2025. Ribuan bibit ini diharapkan menjadi motor perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekaligus meningkatkan kualitas iklim kota yang kian padat aktivitas.

Pelaksana Harian (Plh) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang, menyebut setiap kelurahan menerima 56 bibit yang terdiri dari beragam jenis tanaman. Mulai tanaman buah hingga pohon bernilai ekologis.

Baca Juga : Wagub Emil Harap Perda Inisiatif DPRD Jatim Menjawab Kendala Budi Daya Ikan dan Garam

"Masing-masing kelurahan mendapatkan 56 bibit. Mulai dari buni, juwed, kelengkeng, mangga, belimbing, menteng, genitri, matoa, sukun, durian, tanjung, jacaranda, sampai bungur. Berarti totalnya ada 3.192 bibit," ujar Raymond.

Ia menegaskan, jenis tanaman yang didistribusikan telah disesuaikan dengan kebutuhan tiap kelurahan. Meski sebagian besar merupakan bibit buah, DLH tetap membuka kesempatan bagi kelurahan yang membutuhkan pohon pelindung untuk menambah koleksi tanaman.

Raymond mengingatkan bahwa distribusi bibit bukan akhir dari program. Kunci utamanya ada pada perawatan berkelanjutan oleh masyarakat dan perangkat kelurahan agar tanaman benar-benar tumbuh dan memberi dampak positif.

"Diharapkan dari lurah bisa menitipkan bibit ini kepada warga yang ditunjuk, kemudian dirawat, dipelihara. Karena ini akan sangat membawa manfaat bagi lingkungan, kemudian untuk masyarakatnya juga," katanya.

DLH juga tengah memetakan lokasi tanam baru karena stok bibit dinilai masih mencukupi. Salah satu titik yang masuk radar adalah area sekitar TPA Supit Urang yang memiliki lahan luas serta potensi besar untuk penghijauan.

Sementara itu, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menekankan bahwa gerakan tanam pohon harus dibarengi komitmen serius dalam merawatnya. Ia mengingatkan bahwa hasil penghijauan tidak bisa dilihat dalam waktu singkat.

Baca Juga : Video Viral Ungkap Aktivitas Penanaman Alpukat di Kawah Wurung, Dewan Turut Menanyakan

Menurut Erik, manfaat penanaman baru akan terasa empat hingga lima tahun mendatang sehingga masyarakat dan perangkat daerah harus memastikan pohon-pohon tersebut tumbuh optimal, bukan sekadar ditanam untuk seremoni.

"Kalau benar-benar dijaga, dirawat, akan sangat memberikan manfaat untuk Kota Malang. Baik dari sisi kualitas udara, pemanfaatan hasil dari pohon itu sendiri, kemudian juga bagian dari strategi besar pengurangan genangan," lanjutnya.

Program ini diharapkan menjadi langkah strategis Pemkot Malang untuk menghadirkan kota yang lebih sejuk, sehat, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan di tengah laju urbanisasi yang terus meningkat.