Rutan Situbondo Tutup Program Rehabilitasi 2025, Berkomitmen Perkuat Pencegahan dan Pemulihan

06 - Dec - 2025, 05:19

Penutupan program rehabilitasi pemasyarakatan tahun 2025 bersama BNNK dan Ketua Yayasan Gendhog Nemu Sariro (Gannesa) Banyuwangi. Sabtu (06/12/2025). (Foto: Humas Rutan Situbondo for JATIMTIMES)

JATIMTIMES – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo resmi menutup Program Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025. Penutupan digelar pada Sabtu (06/12/2025) di Aula Baharuddin Lopa dan menjadi rangkaian akhir dari program pemulihan yang digelar selama beberapa bulan terakhir.

Program rehabilitasi ini menjadi bagian penting dari strategi pembinaan di lingkungan pemasyarakatan. Fokus utamanya adalah pemulihan mental, pembenahan perilaku, serta penguatan strategi pencegahan kekambuhan bagi warga binaan yang mengikuti layanan tersebut.

Baca Juga : Malang United Resmi Diperkenalkan, Black Horse Bidik Kemenangan di Setiap Laga Liga 4 Jatim

Kegiatan penutupan dihadiri Kepala Rutan Situbondo, perwakilan BNNK Banyuwangi, Ketua Yayasan Gendhog Nemu Sariro (Gannesa) Banyuwangi, jajaran petugas Rutan serta seluruh peserta rehabilitasi. Suasana berlangsung penuh kehangatan dan menjadi momentum refleksi bagi peserta setelah melalui proses panjang.

Kepala Rutan Situbondo, Suwono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya keberlanjutan layanan pemulihan di dalam rutan. "Program rehabilitasi bukan hanya kegiatan formal, tetapi ruang nyata bagi warga binaan untuk belajar memperbaiki diri," tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi kuat yang terjalin sepanjang program antara BNNK Banyuwangi serta Yayasan Gendhog Nemu Sariro Banyuwangi. 

"Kami berterima kasih kepada BNNK Banyuwangi dan Yayasan Ganesa Banyuwangi atas dukungan penuh yang terus terjaga. Tanpa sinergi ini, program tidak akan berjalan efektif," ujar Suwono.

Perwakilan BNNK Banyuwangi yang hadir juga menekankan bahwa rehabilitasi merupakan langkah penting dalam pemutusan lingkar penyalahgunaan narkotika. "Rehabilitasi adalah investasi jangka panjang. Kami ingin memastikan warga binaan memiliki bekal untuk kembali ke lingkungan sosial dengan lebih kuat," ungkapnya.

Senada dengan itu, Ketua Yayasan Gannesa Banyuwangi turut memberikan apresiasi atas keseriusan Rutan Situbondo dalam menjalankan program. "Kami melihat komitmen yang sangat besar dari jajaran Rutan. Dukungan semacam ini yang membuat proses pemulihan bisa berjalan natural dan berkelanjutan," katanya.

Baca Juga : Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Bahkan, beberapa warga binaan yang mengikuti program pun diberi kesempatan menyampaikan kesan selama mengikuti rehabilitasi. Salah satu peserta mengungkapkan, "Selama program kami banyak belajar tentang kendali diri, kesehatan mental, dan cara menjauhi godaan. Ini sangat membantu kami untuk berubah," jelasnya.

Melalui penutupan program ini, Rutan Situbondo menegaskan kembali komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika. Suwono memastikan bahwa layanan pembinaan akan terus ditingkatkan. 

"Ini bukan akhir, tetapi titik lanjut untuk membuat pembinaan di Rutan Situbondo semakin berkualitas," tegasnya.

Penutupan Program Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025 menjadi bukti nyata bahwa sinergi antar lembaga mampu memperkuat upaya pemulihan dan pencegahan kekambuhan. Ke depan, Rutan Situbondo menargetkan program serupa dapat semakin diperluas dan menjangkau lebih banyak warga binaan yang membutuhkan pendampingan.