Ajak Warga Bersatu Tangkal Banjir, DPUPRPKP Tegaskan Kota Malang Tak Bisa Bergerak Sendiri
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Dec - 2025, 06:12
JATIMTIMES - Upaya pengendalian banjir di Kota Malang kembali menjadi sorotan. Meski kondisi gorong-gorong secara umum dinilai masih baik, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menegaskan bahwa banyak saluran air yang belum bekerja optimal.
Kondisi ini disampaikan langsung oleh Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto yang melihat persoalan sedimentasi dan sampah sebagai biang utama gangguan fungsi saluran. Sehingga, aliran air tidak bisa berjalan secara maksimal.
Baca Juga : Mudik Gratis Bus Natal dan Tahun Baru 2026 Resmi Dibuka Hari Ini, Catat Jadwal dan Cara Daftarnya
“Kalau secara umum, kondisi gorong-gorong di Kota Malang sudah baik. Tapi memang banyak juga yang belum berfungsi normal karena terjadi sedimentasi, penumpukan sampah, dan sebagainya,” ujar Dandung.
Dandung menuturkan bahwa pekerjaan rumah terkait saluran air tidak mungkin ditangani pemerintah saja. Ia menekankan perlunya gerakan bersama antara perangkat pemerintah, warga, hingga lembaga pendukung agar penanganan banjir berjalan efektif.
“Pemerintah kota hanya bisa maksimal kalau ada kolaborasi. Kami dari PU, BPBD, DLH, dan lainnya siap mendukung, tapi kesadaran masyarakat sangat penting karena mereka yang langsung berada di lingkungan,” tambahnya.
Menurutnya, sedimentasi menjadi faktor dominan pemicu banjir. Endapan tanah dan material lain yang menumpuk di dalam gorong-gorong menggerus daya tampung saluran. Kondisi ini kian parah ketika sampah ikut masuk terbawa aliran air.
“Sedimentasi ini sangat memengaruhi volume atau daya tampung saluran. Ditambah sampah yang terbawa aliran air, itu yang sering membuat banjir muncul,” tegasnya.
Baca Juga : Luminor dan Dinoyo Oasis Jadi Motor Baru Investasi, Malang Mantapkan Diri Menuju Kota Metropolitan
Untuk menekan risiko banjir, DPUPRPKP bersama Satgas PU melakukan normalisasi saluran secara rutin. Setiap hari petugas diterjunkan ke titik-titik rawan genangan guna memastikan aliran tetap lancar dan tidak terhambat material.
“Kami berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut memantau kondisi gorong-gorong di sekitar rumah,” pesan Dandung.
Seruan kolaborasi ini diharapkan mampu membangun budaya peduli lingkungan dan memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi musim hujan, sekaligus mengurangi potensi banjir yang selama ini masih menghantui sejumlah kawasan di Kota Malang.
