Mengapa Kue Jahe Selalu Identik dengan Natal? Ini Sejarah dan Asal-Usulnya

Reporter

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy

20 - Dec - 2025, 10:03

Ilustrasi kue jahe. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Perayaan Natal hampir selalu identik dengan aroma manis dan hangat dari kue jahe atau gingerbread cookies. Mulai dari bentuk manusia, pohon Natal, hingga rumah-rumahan yang dihias warna-warni, kue jahe seolah menjadi simbol wajib saat musim liburan tiba. Namun, di balik tradisi tersebut, tersimpan sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.

Lantas, bagaimana kue jahe bisa begitu lekat dengan perayaan Natal di berbagai belahan dunia?

Baca Juga : Jelang Nataru, Lonjakan Arus Kendaraan di Malang Diprediksi Dua Periode

Awal Mula Kue Jahe di Eropa

Melansir berbagai catatan sejarah, asal-usul kue jahe sebenarnya tidak dapat ditentukan secara pasti. Akar jahe sendiri diketahui pertama dibudidayakan di Tiongkok sekitar 5.000 tahun lalu dan dipercaya memiliki khasiat pengobatan serta nilai magis.

Penggunaan jahe sebagai bahan makanan diperkirakan menyebar ke Eropa melalui jalur perdagangan. Beberapa sejarawan kuliner menyebut resep kue jahe tertua berasal dari Yunani sekitar tahun 2400 SM. Sementara sumber lain menelusuri sejarahnya hingga tahun 992 Masehi, ketika seorang biarawan Armenia bernama Gregory dari Nicopolis diduga memperkenalkan resep kue jahe kepada komunitas Kristen di Prancis.

Pada abad ke-15, kue jahe semakin populer di Jerman hingga terbentuk serikat pembuat kue jahe untuk melindungi hak para pengrajin. Pada masa yang hampir bersamaan, para biarawati di Swedia juga memanggang kue jahe yang dipercaya dapat membantu meredakan gangguan pencernaan.

Pengaruh Dongeng Hansel dan Gretel

Hubungan erat antara kue jahe dan Natal mulai menguat di Jerman pada awal abad ke-19. Tradisi ini diyakini terinspirasi dari dongeng terkenal karya Grimm Bersaudara, Hansel dan Gretel, yang diterbitkan pada tahun 1812.

Dalam kisah tersebut digambarkan sebuah rumah penyihir yang terbuat dari roti, kue, dan gula. Pada versi cerita selanjutnya, bahan rumah tersebut secara spesifik disebut sebagai kue jahe. Deskripsi inilah yang kemudian memicu imajinasi para pembuat kue di Jerman untuk menciptakan rumah-rumah kecil dari lebkuchen, sejenis biskuit madu berbumbu khas.

Dari sinilah tradisi menghias rumah kue jahe bermula dan perlahan menyebar ke seluruh Eropa hingga Amerika Serikat, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal.

Ratu Elizabeth I dan Kue Jahe Berbentuk Figur

Selain Jerman, Inggris juga berperan besar dalam mempopulerkan kue jahe. Pada abad ke-16, Ratu Elizabeth I dikenal sebagai sosok yang memperkenalkan kue jahe berbentuk figur manusia. Konon, kue jahe tersebut dibuat menyerupai tamu-tamu penting istana dan disajikan sebagai bentuk penghormatan.

Popularitas kue jahe di Inggris bahkan tercatat dalam karya sastra. Dalam drama Love’s Labour’s Lost karya William Shakespeare pada tahun 1598, kue jahe disebut sebagai simbol kesenangan sederhana yang digemari masyarakat.

Sejak saat itu, kue jahe berbentuk figur, hewan, hingga ornamen dekoratif semakin digemari dan kerap dijadikan hadiah saat hari raya keagamaan maupun perayaan ulang tahun.

Simbol Kehangatan di Musim Natal

Seiring waktu, kue jahe tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kehangatan. Rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan cengkeh memberikan rasa hangat yang cocok dengan suasana musim dingin di Eropa, sehingga kue jahe semakin identik dengan Natal.

Hingga kini, tradisi membuat dan menghias kue jahe tetap lestari. Mulai dari kegiatan keluarga, lomba dekorasi, hingga pajangan rumah, kue jahe menjadi bagian dari kenangan manis yang menyertai perayaan Natal di berbagai negara.

Kue jahe bukan sekadar camilan khas Natal, melainkan hasil perpaduan sejarah panjang, budaya, dan cerita rakyat yang diwariskan lintas generasi. Dari Tiongkok, Yunani, Jerman, hingga Inggris, kue jahe akhirnya menemukan tempat istimewa dalam tradisi Natal sebagai simbol kehangatan, kreativitas, dan kebersamaan. Tak heran jika hingga kini, aroma kue jahe selalu menjadi pertanda bahwa Natal telah tiba.

Resep Kue Jahe Khas Natal yang Mudah Dibuat di Rumah

Selain memiliki sejarah panjang, kue jahe juga menjadi favorit karena proses pembuatannya relatif sederhana dan bisa menjadi aktivitas seru bersama keluarga saat Natal. Aroma rempah yang hangat dari jahe dan kayu manis membuat suasana rumah semakin terasa meriah.

Berikut resep dasar kue jahe khas Natal yang bisa kamu coba di rumah.

Bahan-bahan:

• 250 gram tepung terigu protein sedang

• 100 gram gula palem atau brown sugar

• 100 gram mentega tawar

• 1 butir telur

• 2 sdm madu

• 2 sdt bubuk jahe

• 1 sdt bubuk kayu manis

• ½ sdt bubuk pala (opsional)

• ½ sdt bubuk cengkeh (opsional)

• ½ sdt baking soda

• Sejumput garam

Cara Membuat:

Lelehkan mentega

Lelehkan mentega dengan api kecil, lalu campurkan gula palem dan madu. Aduk hingga larut dan tercampur rata, lalu angkat dan biarkan hangat.

Campur bahan basah

Masukkan telur ke dalam campuran mentega, aduk hingga menyatu.

Campur bahan kering

Dalam wadah terpisah, campurkan tepung terigu, jahe bubuk, kayu manis, pala, cengkeh, baking soda, dan garam. Aduk rata.

Satukan adonan

Baca Juga : Libur Nataru, DPRD Jatim Imbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

Tuang bahan kering ke bahan basah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga menjadi adonan kalis dan tidak lengket.

Diamkan adonan

Bungkus adonan dengan plastik wrap, lalu simpan di dalam kulkas selama 30–60 menit agar mudah dibentuk.

Bentuk dan panggang

Gilas adonan hingga ketebalan sekitar ½ cm, cetak sesuai selera (figur manusia, pohon Natal, atau rumah-rumahan). Panggang dalam oven bersuhu 170°C selama 10–12 menit hingga matang.

Dinginkan dan hias

Setelah dingin, kue jahe siap dihias menggunakan royal icing, cokelat leleh, atau taburan gula warna-warni.

Tips Agar Kue Jahe Lebih Nikmat:

• Gunakan gula palem untuk rasa yang lebih hangat dan khas Natal.

• Jangan memanggang terlalu lama agar teksturnya tidak keras.

• Simpan kue jahe dalam wadah tertutup agar tahan lebih lama dan aromanya tetap terjaga.

Menikmati kue jahe saat Natal tak hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi dan kebersamaan. Dengan membuatnya sendiri di rumah, kamu bisa merasakan kembali sejarah panjang kue jahe sekaligus menciptakan momen hangat bersama keluarga di akhir tahun.

Aroma rempah yang memenuhi dapur menjadi pengingat bahwa Natal bukan hanya perayaan, melainkan juga tentang berbagi dan kehangatan.