JATIMTIMES - Batik memang diakui dunia sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia. Namun, hal itu tak berarti batik cuma ada di Indonesia. Beberapa negara lain juga memiliki batik sebagai kain tradisionalnya.
Salah satunya negara di Afrika. Batik Afrika banyak ditemukan di Kamerun, negara yang terletak di Afrika bagian tengah dan barat.
Baca Juga : WhatsApp Miliki Fitur Baru, Video Call Kini Bisa Pakai Filter dan Ganti Background
Di Indonesia, batik dibuat dengan teknik pelapisan lilin. Namun berbeda dengan pembuatan batik di Afrika. Melansir akun Tiktok @indra en, seorang pelukis ternama yang mengajarkan batik kepada masyarakat, Kokou Makafui Adogli, menjelaskan bahwa pembuatan batik Afrika melalui sejumlah tahap.
Pertama, kain batik akan dan dijahit sesuai dengan pola yang telah digambar. Setelah itu, kain tersebut akan dicelupkan ke dalam pewarna. Jika dilihat, polanya akan mirip dengan kain jumputan.
Tak hanya itu. Terdapat proses yang disebut adire eleko. Adire eleko adalah pembuatan batik dengan cara menambahkan pasta pati yang terbuat dari singkong, beras atau ubi kayu. Pasta pati ini digunakan sebagai pengganti lilin. Dalam proses ini, motif dibuat dengan cara menggambarnya menggunakan tongkat kecil, bulu, atau sepotong tulang halus dan logam yang berbentuk seperti sisir.
Selesai digambar, pasta pati diletakkan di bagian-bagian yang tidak ingin diwarnai. Kemudian, kain tersebut akan dicelupkan ke dalam pot tanah liat atau lubang di tanah. Lalu, pasta pati akan dikerok sehingga menghasilkan warna dan motif batik khas Afrika.
Perbedaan Batik Afrika dan Indonesia
Walaupun kadang terlihat mirip, kedua batik ini tetap berbeda. Batik dari Indonesia biasanya menggunakan motif yang melambangkan sejarah atau kebudayaan Indonesia. Sedangkan batik Afrika biasanya menggunakan motif tribal, binatang, bunga, peta Afrika. Semua ini menggambarkan identitas Kamerun atau Afrika.
Motif batik Afrika berukuran besar, tidak seperti yang dimiliki Indonesia. Jarak antara motifnya juga tidak terlalu rapat. Selain itu, dalam satu kain bisa terdapat dua atau lebih motif yang berbeda.
Baca Juga : Kelakar Anies Baswedan di Linkedin Bikin Pengangguran Ketar-ketir, Ini Isi Statusnya
Warna batik Indonesia dan Afrika pun berbeda. Batik Afrika mempunyai warna-warna yang terang walaupun tidak semuanya.
Sejarah Batik Afrika
Menurut berbagai sumber dan juga Kokou Makafui Adogli, batik Afrika masih punya hubungan saudara dengan batik Indonesia. Masyarakat Afrika mulai mengenal batik berkat pedagang Belanda yang datang dari Indonesia.
Pedagang Hindia Belanda ini membawa batik ke Afrika pada sekitar pertengahan abad 19. Mereka pun mulai mengolah dan memodifikasi batik Indonesia menjadi motif batik khas negaranya. Meski telah memiliki batik sendiri, Afrika tetap mengakui asal Batik adalah Indonesia.