JATIMTIMES - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, film animasi Indonesia berjudul Merah Putih One for All (2025) menjadi sorotan publik.
Dengan durasi 70 menit, film ini mengusung misi besar untuk menggugah semangat kebangsaan melalui kisah heroik delapan anak dari berbagai latar budaya di Indonesia.
Baca Juga : Konten Kreator Mustofa Jenggot Ditahan Polisi Gegara Aniaya Teman Sendiri
Namun, di balik pesan persatuan yang diusung, cuplikan film ini memicu perdebatan di media sosial. Sejumlah warganet mengkritik kualitas animasinya yang dinilai belum setara dengan standar industri modern, bahkan dibandingkan dengan animasi lokal sebelumnya yang lebih mumpuni.
Sinopsis Merah Putih One for All
Film ini bercerita tentang petualangan “Tim Merah Putih,” yang terdiri dari delapan anak mewakili budaya Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa. Mereka mendapat tugas menjaga bendera pusaka simbol sakral yang selalu dikibarkan setiap 17 Agustus.
Masalah muncul tiga hari sebelum Hari Kemerdekaan, ketika bendera tersebut hilang. Demi mengembalikannya, para tokoh cilik ini menempuh perjalanan penuh tantangan, mulai dari melintasi hutan, menyeberangi sungai, hingga menghadapi konflik batin dan perbedaan pandangan. Pesan moral yang diangkat adalah bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk mencapai tujuan bersama.
Tim Produksi dan Studio
Merah Putih One for All disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, yang juga menulis naskahnya. Endiarto berperan ganda sebagai produser eksekutif dan penggagas utama proyek, sementara Bintang Takari ikut menggarap animasinya.
Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Produsernya adalah Toto Soegriwo, sedangkan produser eksekutif dipegang oleh Sonny Pudjisasono bersama Endiarto.
Menariknya, menurut akun Instagram resmi @perfiki.tv, studio ini belum pernah merilis film animasi sebelumnya dan lebih dikenal melalui penyelenggaraan event, seperti Pemilihan Putri Asuransi Indonesia.
Jadwal Tayang dan Promo
Film ini dijadwalkan rilis di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025, tiga hari sebelum HUT RI ke-80. Situs resmi Cinema XXI telah mengonfirmasi penayangannya. Berdasarkan informasi dari situs perfiki.com, ada promo tiket spesial seharga Rp17.000 untuk penonton pada tanggal 17 Agustus 2025.
Baca Juga : Profil Divine Mukasa, Wonderkid Manchester City yang Tampil di Laga Lawan Palermo
Kritik dan Perbandingan dengan Jumbo
Trailer dan cuplikan film yang beredar memunculkan gelombang kritik di media sosial. Banyak penonton menilai animasinya kurang halus dan tidak sebanding dengan produksi internasional. Beberapa komentar bahkan membandingkannya dengan Jumbo, film animasi karya Ryan Adriandhy yang dinilai sukses membawa standar baru bagi industri animasi lokal.
Salah satu komentar warganet di platform X menulis, "Umm... Didn't we just had Jumbo few months ago?" yang menyoroti perbedaan kualitas visual secara langsung.
Tanggapan Produser
Menanggapi kritik yang beredar, produser Toto Soegriwo memberikan pernyataan santai melalui akun Instagram pribadinya.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" tulisnya.
Meski menuai kritik, film Merah Putih One for All tetap diharapkan mampu menghadirkan pesan persatuan dan nasionalisme yang relevan, terutama di momen penting HUT RI ke-80.