JATIMTIMES - Pertarungan seru bakal tersaji dalam laga Irak vs Timnas Indonesia pada lanjutan Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Kedua tim datang dengan motivasi tinggi untuk meraih kemenangan dan menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan. Tim Garuda, yang baru saja kalah tipis 2-3 dari Arab Saudi pada laga sebelumnya, membutuhkan tiga poin penting untuk tetap bersaing.
Baca Juga : Jembatan Sonokembang Nyaris Ambruk, DPUPRPKP Kota Malang: Harus Dibongkar Total
Sementara itu, Irak baru akan menjalani laga perdananya di babak ini. Duel kedua tim bukan hanya menarik dari sisi pemain, tapi juga benturan dua strategi pelatih berkarakter kuat: Graham Arnold vs Patrick Kluivert.
Graham Arnold: Pelatih Berpengalaman dan Taktis
Sosok Graham Arnold bukan nama asing di dunia sepak bola Asia. Pelatih asal Australia berusia 62 tahun ini dikenal sebagai juru taktik berpengalaman yang pernah membawa Timnas Australia (Socceroos) menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar.
Kini, Arnold dipercaya menukangi Timnas Irak menggantikan Jesus Casas. Sejak memimpin tim berjuluk Singa Mesopotamia itu, ia sudah menjalani empat pertandingan, dengan catatan tiga kemenangan dan satu kekalahan — hanya kalah 0-2 dari Korea Selatan.
Dalam urusan strategi, Arnold dikenal fleksibel namun disiplin. Ia paling sering menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, dua skema yang memberikan keseimbangan antara lini pertahanan dan serangan. Formasi ini memungkinkannya menguasai lini tengah dan mengontrol tempo permainan, sesuatu yang menjadi ciri khas tim-tim asuhannya.
Arnold bukan hanya mengandalkan penguasaan bola, tetapi juga efisiensi serangan cepat. Ia kerap menyesuaikan taktik dengan kekuatan lawan, bahkan bisa beralih ke pola 4-4-2 atau 4-1-3-2 jika dibutuhkan untuk menambah daya gedor.
Menariknya, Arnold memiliki kenangan tersendiri menghadapi Indonesia. Saat masih melatih Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, ia hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Garuda di Jakarta — hasil yang akhirnya berujung pada pemecatannya kala itu. Kini, ia punya kesempatan untuk membalasnya bersama Irak.
Patrick Kluivert: Legenda Belanda dengan Sentuhan Modern
Berbeda dengan Arnold, Patrick Kluivert datang dari latar belakang sebagai legenda sepak bola dunia. Eks striker Ajax, AC Milan, dan Barcelona itu kini menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.
Meski pengalaman kepelatihannya belum sepanjang Arnold, Kluivert membawa filosofi permainan modern khas Belanda yang menekankan pada possession football, build-up dari belakang, dan transisi cepat.
Dalam tujuh laga resmi bersama Timnas Indonesia, Kluivert mencatatkan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan. Ia kerap mencoba berbagai skema taktis, mulai dari 3-4-3, 4-2-3-1, hingga 4-3-3, tergantung pada lawan dan kondisi pemain.
Kluivert juga berani melakukan perubahan formasi di tengah laga. Misalnya, saat melawan Arab Saudi, ia memilih empat bek sejajar dengan duet Kevin Diks dan Jay Idzes di jantung pertahanan, diapit oleh Dean James dan Yakob Sayuri sebagai bek sayap.
Dari skema dasar 4-2-3-1, permainan Indonesia bisa bergeser ke 4-3-3 untuk memperkuat serangan atau 4-4-2 ketika harus menambah stabilitas pertahanan. Pendekatan adaptif ini menunjukkan bahwa Kluivert tengah membangun fleksibilitas taktik dalam tubuh Garuda.
Namun, kekalahan tipis dari Arab Saudi menjadi pelajaran berharga bagi pelatih 49 tahun itu. Kini, Kluivert harus mampu meracik strategi lebih efektif untuk menghadapi Irak yang terkenal kuat dalam duel fisik dan disiplin taktik.
Head-to-Head Strategi: Pengalaman vs Inovasi
Jika dibandingkan dari sisi pengalaman, Graham Arnold jelas unggul jauh. Ia sudah berpengalaman di berbagai turnamen besar, termasuk Piala Dunia dan Piala Asia. Sementara Patrick Kluivert masih dalam fase membangun reputasi sebagai pelatih kepala di level internasional.
Namun, dari segi gaya bermain, keduanya memiliki keunggulan masing-masing:
Baca Juga : 13 Kafe di Malang Lengkap dengan Playground, Ngopi Sambil Anak Bermain
• Arnold: realistis, efisien, dan fleksibel. Fokus pada keseimbangan antara serangan dan pertahanan, serta transisi cepat dari lini tengah.
• Kluivert: berani, modern, dan menyerang. Mengedepankan penguasaan bola dan kombinasi cepat antarpemain, terutama di sektor sayap.
Pertarungan keduanya di laga Irak vs Indonesia bisa menjadi ajang pembuktian — apakah pengalaman dan kestabilan ala Arnold akan lebih unggul, atau inovasi dan semangat muda Kluivert yang membawa kejutan.
Jadwal Pertandingan
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia – Ronde 4
• Minggu, 12 Oktober 2025
• Kick-off: 02.30 WIB
• Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah
Irak vs Timnas Indonesia
Lantas, siapa yang Lebih Hebat?
Secara objektif, Graham Arnold lebih unggul dalam hal pengalaman dan kedalaman taktik, terbukti dari kiprahnya di Piala Dunia dan hasil positif bersama Irak sejauh ini.
Namun, Patrick Kluivert punya potensi besar dengan pendekatan modern dan semangat membangun Timnas Indonesia menjadi tim yang kompetitif di level Asia. Jika Kluivert mampu memadukan kreativitas lini depan dengan pertahanan solid, bukan tak mungkin Garuda bisa mencuri poin dari Irak.
Laga ini akan menjadi adu strategi dua pelatih berbeda generasi, di mana pengalaman dan inovasi akan saling berbenturan di lapangan.
