Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Transportasi Tertib, Warga Sehat: Kota Blitar Rayakan Harhubnas lewat CFD yang Guyub dan Produktif

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

19 - Oct - 2025, 12:13

Placeholder
Wali Kota Blitar H Syauqul Muhibbin dan Kepala Dinas Perhubungan Juari berlari bersama warga saat Car Free Day edisi Harhubnas di Jalan Merdeka, Minggu (19/10/2025). (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pagi itu, Minggu (19/10/2025), udara di sepanjang Jalan Merdeka, Kota Blitar, terasa berbeda. Ribuan warga memadati kawasan Car Free Day (CFD) yang kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas).

 Musik menggema dari panggung utama, senam masal berlangsung riuh, dan aroma jajanan khas Blitar menyatu dengan tawa serta sapaan antarwarga.  Di tengah keramaian, semangat “Bakti Transportasi untuk Negeri” benar-benar hidup, bukan sekadar slogan.

Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Curi Perhatian di CFD, Kenakan Kaos Babune Masyarakat dan Ikut Menyapu Sampah

Pemerintah Kota Blitar mengemas peringatan Harhubnas tahun ini dalam format yang dekat dengan warga: Blitar Gemas (Gerakan Minggu Sehat). Kolaborasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Terminal Tipe A Patria, dan berbagai komunitas masyarakat itu berlangsung sejak pukul enam pagi hingga sembilan. Tak hanya olahraga dan hiburan, kegiatan ini menjadi ajang edukasi publik tentang pentingnya transportasi berkelanjutan dan perilaku tertib di jalan.

CFD

Ruang Publik yang Hidup

CFD di Kota Blitar bukan sekadar kegiatan rutin tanpa makna. Dalam tujuh bulan terakhir sejak dibuka  pada Mei 2025, program ini telah menjelma menjadi ruang interaksi sosial, ekonomi, dan budaya warga. Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau akrab disapa Mas Ibin, menyebut CFD sebagai contoh kecil bagaimana pemerintah memfasilitasi warganya untuk tumbuh sehat dan produktif.

“Alhamdulillah, hampir tujuh bulan sejak dibuka kembali, CFD selalu ramai. Tenan-tenan penuh, pedagang lebih dari 400. Masyarakat sehat, olahraga jalan, perdagangan juga tumbuh,” ujarnya di sela kegiatan. Ia menambahkan, para pelaku UMKM kini berjualan lebih rapi dan sadar kebersihan. “Setelah berdagang, mereka bersihkan sendiri. Ini dampak positif dari CFD, ekonomi tumbuh, badan sehat, kota pun bersih,” imbuhnya. 

Data dari panitia menunjukkan, sedikitnya 400 pedagang kecil dan menengah ikut meramaikan CFD setiap pekan. Perputaran ekonomi di kawasan Jalan Merdeka pun meningkat tajam. Produk olahan lokal, dari kopi, keripik, hingga kuliner khas Blitar, laris manis setiap akhir pekan.

Salah satunya, Anisa Bintang, pelaku UMKM penjual pisang wijen. Ia mengaku, omzetnya bisa mencapai Rp1 juta dalam satu kali CFD. “Alhamdulillah, setiap Minggu selalu habis. Banyak pelanggan tetap,” ujarnya sambil melayani pembeli.

Anisa

Kolaborasi yang Efektif dan Efisien

Bagi Pemkot Blitar, CFD bukan semata kegiatan seremonial. Wali Kota Mas Ibin menegaskan, seluruh kegiatan dilakukan dengan prinsip efektif, efisien, dan partisipatif. Pemerintah memfasilitasi warga serta membuka peluang bagi sponsor maupun komunitas untuk berkontribusi secara terbuka.

“Kami tidak mencari sponsor, tapi siapa saja yang ingin berpartisipasi silakan. Pemerintah hanya memfasilitasi. Kalau tidak ada sponsor, ya kami anggarkan sendiri. Tapi selama ini penuh dukungan dari sponsor,” ujarnya. Menurutnya, dengan biaya relatif kecil, sekitar lima juta rupiah, kegiatan mingguan seperti ini bisa berlangsung meriah dan bermanfaat luas.

Ia menambahkan, CFD bukan hanya arena olahraga, tapi juga panggung promosi ekonomi kreatif. “Kita siapkan tenant untuk yang mau membranding produk atau usaha. Ada komunitas, ada pengobatan gratis, semua untuk masyarakat,” kata Mas Ibin.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, Juari, menambahkan bahwa pelaksanaan CFD dilakukan secara bergilir oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak swasta. “Setiap minggu kita kolaborasi. Sampai akhir tahun ini jadwalnya sudah penuh, bahkan banyak yang antre ingin ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Kolaborasi ini, lanjutnya, memperlihatkan bagaimana kegiatan publik dapat menjadi instrumen efektif untuk membangun kedekatan antara pemerintah dan masyarakat. “Doorprize, senam, hiburan, semua menjadi wadah silaturahmi,” tambahnya.

CFD

Momentum Harhubnas: Transportasi untuk Negeri

Tahun ini, Terminal Tipe A Patria Blitar mendapat kehormatan menjadi mitra utama Dishub dalam gelaran Harhubnas di CFD. Kepala Terminal, Verie Sugiharto, menjelaskan, kegiatan tersebut melibatkan sembilan perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di Terminal Patria. “Mereka semua mendukung acara ini, termasuk doorprize untuk warga,” katanya.

Menurut Verie, CFD berdampak langsung terhadap citra positif layanan transportasi di Blitar. “Sekarang masyarakat makin tahu dan makin nyaman menggunakan layanan terminal. Kami juga terus berbenah agar pelayanan semakin baik,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar selalu mematuhi rambu lalu lintas, berhati-hati di jalan, dan membiasakan diri menggunakan transportasi umum. “Kalau kita disiplin dan mau naik kendaraan umum, kota ini akan lebih tertib dan udara lebih bersih,” ujarnya.

Verie

Wali Kota dan Filosofi “Pelayan Rakyat”

Baca Juga : Waspada Cuaca Panas! Simak 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Tubuh di Tengah Suhu Ekstrem

Di tengah riuhnya acara, perhatian warga sempat tertuju pada kaus yang dikenakan Wali Kota Blitar. Pada bagian depannya terpampang tulisan tegas: “Babune Masyarakat — Kepemimpinan adalah tentang melayani, bukan dilayani.” Sementara di bagian belakangnya tertera tulisan serupa yang menegaskan pesan yang sama.

Bagi Mas Ibin, kalimat itu bukan sekadar slogan, melainkan falsafah kerja. Ia menuturkan, pemimpin sejati harus menempatkan diri sebagai pelayan, bukan yang dilayani. “Tuan saya itu masyarakat. Saya ini cuma babu-nya rakyat. Apa yang masyarakat minta, saya siap melaksanakan,” katanya.

Tak lama setelah acara senam dan pembagian doorprize usai, ia turun langsung membantu petugas kebersihan menyapu sisa sampah di jalan. Sontak, warga yang melihat momen itu menyalaminya satu per satu. “Pelayan masyarakat yang sesungguhnya,” ujar seorang ibu yang tengah menggulung tikar di tepi trotoar.

Tindakan kecil itu menjadi penutup simbolik dari filosofi kepemimpinan yang membumi: melayani tanpa sekat, bekerja tanpa jarak.

Mas ibin nyapu

Dukungan dari Pusat dan Daerah

Kegiatan CFD edisi Harhubnas ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Rizki Sadiq, Anggota DPRD Jawa Timur Heri Romadhon, dan Anggota DPRD Kota Blitar Muhammad Raihan Tsany.

Dalam sambutannya, Rizki Sadiq menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemkot Blitar. Ia menyebut CFD bukan sekadar kegiatan olahraga, melainkan strategi sosial yang menggerakkan ekonomi warga. “Kita mencari kesehatan bersama, kebahagiaan bersama, sambil melihat langsung perputaran ekonomi masyarakat. Program seperti ini luar biasa. Mas Ibin berhasil membiasakan masyarakatnya bergotong royong mencari kesehatan sekaligus memutar ekonomi,” ujarnya.

Sementara Heri Romadhon menilai CFD sebagai bukti konkret bahwa pembangunan bisa berjalan lewat kegiatan sederhana namun berdampak besar. “Saya warga Blitar, dan setiap minggu ikut CFD. Banyak UMKM yang tumbuh karena ini. Kami di DPRD Jatim akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini,” katanya.

P rizki

Warga, Pemerintah, dan Jalan yang Menghubungkan

Car Free Day di Blitar telah menjelma menjadi lebih dari sekadar ruang tanpa kendaraan. Ia kini menjadi ruang sosial yang hidup, tempat bertemunya berbagai lapisan masyarakat seperti pedagang kecil, komunitas, pelajar, aparatur pemerintah, dan legislator.

Setiap minggu pagi, Jalan Merdeka bukan hanya jalan raya yang ditutup sementara, tapi juga simbol keterbukaan dan partisipasi. Di sana, batas antara pemerintah dan warga melebur. Seorang wali kota menyapu jalan bersama petugas kebersihan. Seorang pedagang kecil berbagi tawa dengan anggota DPR. Anak-anak berlari tanpa polusi, sementara spanduk bertuliskan “Transportasi untuk Negeri” berkibar di tengah kota.

Melalui kegiatan seperti ini, Kota Blitar menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu harus monumental. Kadang, pembangunan hadir dalam bentuk sederhana: ruang bersama untuk bernapas, bergerak, dan berinteraksi.

“CFD ini bukan proyek besar, tapi efeknya luar biasa.Yang kita bangun bukan hanya jalan tanpa kendaraan, tapi semangat kebersamaan warga untuk menjaga kotanya,” ujar Mas Ibin menutup perbincangan pagi itu.

CFD

Dan dari Jalan Merdeka, semangat itu terus bergema, menandai bahwa Blitar bukan sekadar kota kecil yang sehat dan tertib, tetapi juga kota yang tumbuh karena warganya saling melayani.


Topik

Pemerintahan Pemkot Blitar Kota Blitar Harhubnas tranaportasi CFD



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan