JATIMTIMES - Sisi timur Kota Malang, tepatnya di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, sedang menyiapkan gebrakan besar dengan menanam ribuan bibit pohon durian sebagai bagian dari upaya tidak hanya penghijauan, tetapi penguatan ekonomi lokal. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, kawasan ini berpotensi menjadi ikon baru dari Kota Bunga menjadi Kota Durian.
Menurut rencana yang dikemukakan oleh ketua panitia, Choirul Anwar dari Malang Peduli Demokrasi (MPD). Ia mengatakan bahwa program ini bukan sekadar tanam-tanaman biasa.
Baca Juga : 6 Wilayah Terpanas di Jatim, Situbondo Tertinggi 34,5°C!
“Ini rangkaian sudah kesekian kalinya. Wonokoyo merasa juga selama ini pembangunannya jauh beda. Maka tokoh-tokoh yang ada di Wonokoyo berpikir, mimpi bahwa Wonokoyo ke depan itu akan lebih baik. Disitu kita muncul usul bahwa saya kepingin Wonokoyo ditanami durian, masyarakatnya meminta durian,” ungkap Choirul.
Dalam terobosan ini, kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) menjadi tulang punggung teknis. Satu minggu sebelum acara simbolis penanaman dijadwalkan pada 10 November 2025 akan dikirim sebanyak seribu bibit durian, atau bahkan lebih.
Rencananya, penanaman tersebut akan dilaksanakan di lahan publik seperti di kawasan Hutan Kota Hamid Rusdi, dan juga sepanjang bantaran sungai di Wonokoyo.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kelurahan Wonokoyo, Suhartono mengaku masyarakat sudah antusias untuk membangun wisata petik durian. Karena masyarakat ingin wilayah Wonokoyo berubah menjadi perekonomian kunci di Kota Malang.
“Sisi timur ini menurut saya sangat cocok jika jadi ikon perekonomian baru. Karena di tengah kota sudah sangat padat,” ungkap pria yang akrab disapa Abah Suhar itu.
“Kami ingin di awal masa panen nanti, ada festival makan durian gratis. Bukan tidak mungkin, nanti Kota Malang nanti akan punya icon baru yakni sentra durian bahkan julukan baru sebagai Kota Durian,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, potensi wisata alam di Wonokoyo juga mencukupi. Ketinggian kawasan berada di atas 500 mdpl, dengan panorama yang mendukung konsep agro-wisata dan petik durian.
Baca Juga : Wujudkan Sport Tourism, Camat Kawedanan Ingin Kembangkan Gunung Bancak Jadi Destinasi Mountain Bike Magetan
Dengan demikian, program bibit durian ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi membuka rentetan peluang ekonomi. Kelompok masyarakat dapat menanam di pekarangan atau kebunnya sendiri, menerima hasil panen langsung.
Dibangunnya wisata petik durian akan menarik pengunjung lokal bahkan luar daerah, mendorong pengembangan UMKM dengan olahan dari durian.
Program ini juga meningkatkan nilai lahan dan potensi ekonomi kawasan Wonokoyo sebagai area pertanian produktif yang terintegrasi wisata.
Meski potensi besar, sejumlah tantangan harus diantisipasi agar hasilnya maksimal, mulai dari pemilihan varietas durian unggulan dan penanganan budidaya profesional. Dalam hal ini Fakultas Pertanian UB dan Dispangtan sudah siap mendampingi.
Selanjutnya, pemeliharaan bibit agar bisa tumbuh dan menghasilkan, bukan hanya penanaman simbolis. Infrastruktur wisata dan aksesibilitas, untuk menjadikan Wonokoyo destinasi yang layak dikunjungi. Hingga pemasaran dan branding agar hasil durian Wonokoyo dikenal dan bernilai tinggi.