JATIMTIMES – Musibah menimpa Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdur Qodir Jailani Ra, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Atap salah satu ruangan asrama santri putri ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari. Peristiwa tersebut menewaskan satu santriwati dan menyebabkan belasan lainnya luka-luka.
Suasana duka mendalam menyelimuti lingkungan pesantren. Para santri, dewan guru, hingga warga sekitar larut dalam kesedihan atas tragedi yang terjadi ketika sebagian besar penghuni asrama tengah beristirahat di tengah hujan deras.
Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin Turun ke Lapangan: Susuri Sungai, Menata Strategi Penanganan Banjir Kota Blitar
Pengasuh pondok, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, langsung menuju lokasi begitu mendapat kabar ambruknya atap bangunan. Ia bersama para ustaz dan warga sekitar turun tangan memimpin proses evakuasi sebelum tim BPBD Situbondo dan aparat gabungan tiba di lokasi.
Atas kejadian tersebut, KH Hasan Nailul Ilmi menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh korban akan mendapatkan perawatan dan pendampingan penuh dari pihak pesantren.
Pihak pondok juga memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi santriwati yang menjadi korban luka. Sementara bagi keluarga korban meninggal dunia, pesantren memberikan dukungan moril dan materiil serta berkomitmen untuk mendampingi hingga proses pemulihan selesai.
Sebagai langkah lanjutan, KH Hasan Nailul Ilmi telah memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan di lingkungan pesantren. Ia meminta tim teknis dan pengurus asrama segera memeriksa kondisi struktur bangunan, terutama yang menggunakan bahan kayu dan seng yang sudah berusia lama.
“Keselamatan para santri menjadi prioritas utama kami,” tegasnya saat meninjau lokasi reruntuhan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, insiden diduga dipicu hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Besuki sejak malam hari. Kondisi rangka atap yang terbuat dari kayu telah lapuk membuat penyangga tidak mampu menahan beban, hingga akhirnya roboh dan menimpa penghuni asrama.
"Yang ambruk atapnya, sedangkan temboknya masih kokoh," jelas KH Hasan Nailul Ilmi.
Sebagai langkah antisipasi, seluruh santri putri sementara waktu dipindahkan ke ruang kelas dan aula utama pesantren. Pengasuh pondok juga mengimbau seluruh warga pesantren untuk tetap tenang, memperbanyak doa, dan saling membantu selama masa pemulihan.
Baca Juga : Bocah 5 Tahun di Jombang yang Hilang di Sungai Ditemukan Tewas
Ucapan belasungkawa dan simpati terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk aparat pemerintah, TNI-Polri, serta tokoh masyarakat. KH Hasan Nailul Ilmi menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan respon cepat dari semua pihak yang turut membantu proses evakuasi hingga penanganan korban.
Sebagai wujud keprihatinan, pihak pesantren berencana menggelar doa bersama dan tahlil akbar untuk mendoakan korban yang meninggal dunia.
“InsyaAllah, setiap ujian pasti ada hikmahnya. Kami akan memperkuat kebersamaan dan terus memperbaiki diri,” tutup KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi dengan penuh keteguhan.
Sebelumnya diberitakan, Dari hasil pendataan awal, diketahui bahwa terdapat 19 santri putri di dalam ruangan saat kejadian. Sebanyak satu orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Sisanya berhasil menyelamatkan diri tanpa mengalami luka.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Putri, santri asal Dusun Rawan, Desa Besuki. Korban sempat mendapat perawatan di RSIA Jatimed, namun akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah telah dimakamkan pada pukul 08.00 WIB di kampung halamannya dengan dihadiri pihak keluarga, pengurus pesantren, dan para santri lainnya.
Sebelas santri lainnya mengalami luka-luka. Enam orang menjalani perawatan jalan di Puskesmas Besuki dan telah diperbolehkan pulang. Empat orang dirawat di RSUD Besuki, dua di antaranya sudah keluar rumah sakit sementara dua lainnya masih harus menjalani tindakan operasi. Selain itu, dua santri dirawat di RSIA Jatimed, satu di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya masih menjalani perawatan intensif.
