Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Hukum dan Kriminalitas

Polda Jatim Selidiki Dugaan Penyimpangan Distribusi Pertalite di Jawa Timur

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

31 - Oct - 2025, 16:49

Placeholder
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast usai mengikuti Apel Ojol Kamtibmas Jogo Jatim di Stadion Gajayana, Jumat (31/10/2025). (Foto: Irsya Richa/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Menyusul viralnya keluhan warga terkait dugaan masalah pada kendaraan usai mengisi Pertalite di sejumlah SPBU Jawa Timur, Polda Jatim turun tangan. Polda Jatim memastikan pihaknya bersama instansi terkait telah membentuk tim pemantau untuk menelusuri dan memastikan tidak ada penyimpangan dalam pendistribusian BBM.

Hal tersebut dibeberkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast usai mengikuti Apel Ojol Kamtibmas Jogo Jatim di Stadion Gajayana, Jumat (31/10/2025). Pihaknya siap menindaklanjuti jika didapati penyalahgunaan dalam proses pendistribusian.

Baca Juga : Prihatin Asrama Pesantren di Situbondo Ambruk, DPRD Jatim: Pemerintah Tidak Boleh Diam

“Kami tetap memantau, kalau memang ada penyimpangan tentu nanti akan ada sanksi dari pemerintah pusat. Kita tunggu saja, sekarang proses sidak, pemeriksaan di SPBU, itu masih berjalan. Hasilnya seperti apa, nanti kita tunggu,” ujar Abast.

Hingga saat ini inspeksi mendadak tengah berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Timur. Jika nantinya didapati cukup unsur, kesengajaan atau penyalahgunaan dalam proses pendistribusian, pihaknya siap menindaklanjuti.

“Yang jelas untuk saat ini, kami masih menunggu teman-teman Migas dan sebagainya untuk melakukan pemeriksaan,” imbuh Abast.

Polda Jatim juga berencana memanggil pihak Pertamina Patra Niaga untuk diambil keterangan terkait keluhan gangguan motor usai mengisi BBM Pertalite. Pemeriksaan terhadap pihak Pertamina akan dilakukan usai penyelidikan polres di jajaran Polda Jatim menggelar sidak di sejumlah SPBU.

“Pihak pertamina tentu juga akan kami lakukan pemeriksaan. Sehingga ada kepastian apakah ada penyimpangan atau seperti apa,” tambah Abast.

Hingga saat ini Polda Jatim tengah menyisir jalur-jalur distribusi BBM yang terindikasi ada ketidaksesuain. Bahkan juga mengecek terminal-terminal BBM.

Karena itu jika pihaknya mendapati adanya laporan masyarakat, pihaknya akan bergerak cepat untuk melakukan pemeriksaan di SPBU. Jika ditemukan ada pelanggaran dipastikan akan ditindak tegas.

“Jika ada unsur kesengajaan, penyalahgunaan, penyimpangan dalam proses pendistribusian (BBM) kami siap menindaklanjuti,” kata Abast.

Baca Juga : Wakil Wali Kota Blitar Elim Tyu Samba Tuai Sorotan Usai Dugaan Utang Kampanye Rp214 Juta Viral

Terpisah, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mencatat hingga Kamis (30/10/2025) telah menerima 162 laporan masyarakat terkait keluhan kendaraan yang mengalami gangguan setelah pengisian BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU. Laporan tersebut diterima melalui posko pengaduan resmi maupun langsung ke SPBU tempat pembelian terakhir.

“Untuk Malang Raya sendiri baru 4 laporan. Kami terus menunggu laporan dari masyarakat agar keluhan yang dirasakan pasca pengisian BBM bisa ditangani dengan baik,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

Laporan terbanyak berasal dari Kabupaten Bojonegoro sebanyak 59 laporan, disusul Kabupaten Tuban sebanyak 44 laporan. Pertamina telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan pengambilan sampel BBM di SPBU dan di tangki kendaraan pelanggan untuk dilakukan uji laboratorium.

Menurutnya, proses pengujian laboratorium tengah dilakukan terhadap sampel dari berbagai titik. Termasuk dari kendaraan pelanggan yang terdampak. Hasil pengujian lebih spesifik akan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 hari kerja, karena sebagian parameter uji tidak dapat dilakukan di Jawa Timur dan harus dikirim ke laboratorium pusat.

“Untuk parameter yang lebih spesifik tidak bisa dilakukan di Jawa Timur, mesti dikirim ke pusat. Jadi memang butuh waktu sekitar lima sampai sepuluh hari kerja,” ucap Ahad.

Terkait dugaan adanya sabotase atau unsur kesengajaan, Ahad menegaskan hal tersebut masih perlu ditelusuri lebih lanjut melalui hasil laboratorium. Pertamina belum dapat menyimpulkan apapun sebelum data dan hasil uji keluar secara resmi.


Topik

Hukum dan Kriminalitas Polda Jatim distribusi pertalite pertalite Penyimpangan Distribusi Pertalite Jawa Timur



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni