Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Pemkot Surabaya Masifkan Mitigasi Bencana: Warga Diminta Siaga, OPD Bergerak Terpadu

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

11 - Dec - 2025, 19:29

Placeholder
Mitigasi bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkot Surabaya

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serius menggalakkan upaya mitigasi bencana di Kota Pahlawan, dengan menempatkan kesadaran individu sebagai benteng pertahanan pertama kota. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemkot menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana tidak lagi hanya menjadi urusan pemerintah semata, melainkan perlu tanggung jawab dan komitmen setiap warga Surabaya.

Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menyatakan bahwa dalam menghadapi potensi bencana, setiap individu wajib tahu dan mampu bertindak. “Kesadaran bencana adalah kesadaran individu. Artinya, setiap warga harus tahu persis apa yang harus dilakukan ketika peristiwa bencana terjadi,” kata Irvan, Rabu (11/12/2025).

Baca Juga : Aplikasi PUSDA ASIIK Bakal Didukung Citra Satelit, Update Data SDA Gunakan Drone

Ia mencontohkan, ketika terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang, warga yang sadar bencana tidak akan mencari perlindungan di bawah pohon atau papan reklame, melainkan segera mencari bangunan permanen yang aman atau menunda aktivitas di jalan raya. "Ini adalah tindakan mitigasi paling konkret yang ingin kami tanamkan," tambahnya.

Menurut pemetaan BPBD, potensi bencana yang perlu diwaspadai di Surabaya bukan hanya bencana skala besar, tetapi mencakup bahaya yang sering terjadi, seperti angin kencang yang memicu pohon tumbang. Potensi utama yang menjadi fokus mitigasi adalah gempa bumi, cuaca ekstrem, dan kebakaran.

Irvan menjelaskan bahwa upaya membangun kesadaran terhadap tiga potensi ini dilakukan secara masif melalui kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Kami memiliki program Satuan Pendidikan Siaga Bencana. Edukasi dan mitigasi diberikan rutin sejak usia dini, dari PAUD hingga SMP, baik sekolah negeri maupun swasta," ujarnya.

Program ini juga menggandeng OPD lain seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Satpol PP untuk mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan di saluran air, sebuah langkah pencegahan yang terinspirasi dari semangat kolaborasi Kampung Pancasila.

“Bahkan, inisiatif terbaru merambah ke institusi keagamaan, di mana tim gabungan OPD kini aktif melaksanakan mitigasi di seluruh pondok pesantren di Surabaya. DLH mengajarkan pengelolaan sampah, DSDABM fokus pada pemeliharaan saluran air, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (Disperkim) turut memeriksa konstruksi bangunan pesantren,” jelasnya.

Selain mengedepankan imbauan pencegahan, BPBD Surabaya juga terus meningkatkan layanan kedaruratan. Layanan utama yang tersedia adalah pusat kendali (command center) Call 112. Sebagai inovasi tambahan, warga kini dapat melaporkan situasi darurat melalui pesan singkat WhatsApp ke nomor 081131112112.

Baca Juga : PP Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat untuk Korban Banjir dan Longsor di Aceh hingga Sumbar

“Sebagai upaya percepatan layanan, kami juga telah menambah posko terpadu. Untuk memastikan penanganan kejadian darurat berjalan cepat dan tepat, Pemkot Surabaya menyiapkan 10 Posko Terpadu yang tersebar di seluruh penjuru kota. Setiap posko siaga 24 jam untuk membantu warga dalam kondisi emergency. Penambahan ini sangat strategis, terutama mengingat situasi darurat yang kerap terjadi di wilayah selatan kota, seperti yang terjadi baru-baru ini,” terangnya.

Lokasi kesepuluh posko tersebut antara lain, Surabaya Timur – Jl. Arif Rahman Hakim (Park & Ride Arif Rahman Hakim), Surabaya Utara – Jl. Kasuari 1 (Terminal Kasuari), Surabaya Pusat – Jl. Simpang Dukuh – Jl. Genteng Besar, Wiyung – Jl. Raya Wiyung (PMK Wiyung), Mastrip – Jl. Bogangin I, Kedurus, Kedung Cowek – Jl. Kedung Cowek No. 348 (Kantor Kelurahan Kenjeran), Jemursari – Jl. Jemursari Timur II No. 2 (Kantor BPBD), Dukuh Pakis – Jl. Mayjend Sungkono No. 122 (Park & Ride Mayjend Sungkono), Surabaya Selatan – Jl. Dukuh Menanggal No. 1 (Kantor Dishub Surabaya), Surabaya Barat – Jl. Raya Balongsari No. 1 (Kantor Kecamatan Tandes)

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti, menekankan bahwa di samping kesadaran individu, kunci utama mitigasi adalah semangat guyub dan gotong royong masyarakat.

Linda mencontohkan, menghadapi potensi genangan air, warga harus tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan dari hal-hal kecil, seperti menyiapkan dokumen penting agar mudah diselamatkan. "Gotong royong warga merupakan giat mitigasi yang sangat efektif. Warga bisa proaktif mengecek kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Linda juga mengingatkan bahwa dampak langsung bencana akan selalu dirasakan oleh warga, sehingga partisipasi aktif dan kolektif sangatlah dibutuhkan. “Selain itu, meningkatkan kepatuhan berlalu lintas juga penting sebagai bagian dari kesadaran darurat, mengingat banyak kejadian kerugian yang justru berawal dari ketidakdisiplinan di jalan raya,” pungkasnya. 


Topik

Pemerintahan Mitigasi Bencana bencana BPBD Pemkot Surabaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan