JATIMTIMES - Kamis (24/7/2025) bertepatan dengan pasaran Pahing dalam kalender Jawa. Hari ini jatuh pada 28 Sura 1959 Tahun Dal dan masih berada dalam Wuku Prangbakat. Weton hari ini adalah Kamis Pahing dengan jumlah neptu 17 (Kamis = 8, Pahing = 9).

Dalam tradisi masyarakat Jawa, weton dipercaya membawa pengaruh pada watak, rezeki, hingga keberuntungan seseorang. Berikut ini ulasan lengkap mengenai weton Kamis Pahing di Wuku Prangbakat berdasarkan primbon Jawa.

Baca Juga : Heboh Gerhana Matahari 2 Agustus, Benarkah Terjadi Tahun Ini? 

Orang yang lahir pada weton Kamis Pahing dikenal memiliki pribadi yang semangat dan ambisius. Mereka cenderung punya pemikiran mendalam, tidak mudah percaya pada orang lain, serta cukup tertutup. Meski begitu, mereka adalah sosok yang ulet dan pekerja keras.

Dalam Wuku Prangbakat, weton ini dilambangkan oleh dewa Rêsi Warabisma yang mencerminkan karakter kaku, tegas, serta bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan.

Kamis Pahing juga diibaratkan seperti pohon randu alas, akar kuat, namun tidak mudah tumbuh sembarangan. Artinya, orang berweton ini cenderung teguh pendirian, namun tidak mudah dipengaruhi lingkungan.

Sifat Kamis Pahing adalah tidak mudah goyah. Sekali memutuskan sesuatu, mereka akan menjalani dengan penuh totalitas. Namun, kelemahannya terletak pada sisi emosional yang cenderung dipendam. Kamis Pahing sulit terbuka, sehingga kadang disalahpahami oleh lingkungan sekitar.

Wuku Prangbakat merupakan wuku ke-10 dalam siklus kalender Jawa. Lambang utamanya adalah burung urang-urangan, yang menggambarkan karakter pelit, cermat dalam pengeluaran, namun gesit dalam pekerjaan. Cocok dengan watak Kamis Pahing yang penuh perhitungan.

Selain itu, Wuku Prangbakat juga dilambangkan oleh logam berat atau besi purasani, melambangkan keteguhan hati, kekuatan fisik maupun mental, namun juga sifat pemalu. Orang yang lahir di wuku ini umumnya suka menuntut ilmu dan mendalami hal-hal spiritual secara diam-diam.

Kamis Pahing juga dikenal memiliki hati yang bersih, suka menyepi, dan cocok dengan praktik introspeksi maupun meditasi. Mereka juga dikenal berjiwa empati, walau tidak selalu menunjukkannya secara langsung.

Secara umum, weton Kamis Pahing memiliki peruntungan rezeki yang cukup stabil. Mereka pandai mengatur keuangan, tidak boros, dan cenderung menyimpan hasil kerja untuk masa depan. Dalam primbon disebutkan, orang dengan neptu 17 umumnya tidak pernah mengalami kesulitan keuangan yang terlalu berat.

Namun, sisi negatifnya adalah kecenderungan terlalu hemat bahkan bisa tampak pelit. Untuk itu, pemilik weton ini disarankan agar tidak terlalu kaku dalam mengelola keuangan dan sesekali berbagi agar rezekinya lebih berkah.

Baca Juga : Viral Beat Tabrak Agya di Karangploso, Pengemudi Motor Cedera Berat

Dari sisi karier, Kamis Pahing cocok menjalani profesi yang membutuhkan konsistensi dan ketelitian tinggi. Misalnya, peneliti, auditor, akuntan, pengajar, atau profesi lain yang menuntut fokus dan tanggung jawab besar.

Dengan semangat pantang menyerah dan sikap mandiri, Kamis Pahing juga memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha sukses. Mereka tahu cara membaca peluang dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Dalam perhitungan primbon Jawa, kecocokan jodoh bisa dilihat dari jumlah neptu pasangan. Neptu Kamis Pahing adalah 17, sehingga pasangan ideal berada di angka neptu 13, 18, atau 22. 

Hari ini masih berada dalam pengaruh Wuku Prangbakat yang membawa beberapa pantangan. Selama tujuh hari ke depan, primbon Jawa menyarankan untuk menghindari aktivitas seperti, membongkar bangunan atau menggali tanah, pindah rumah atau turun dari tempat tinggi ke tempat rendah dan melakukan perjalanan jauh. 

Jika dilanggar, dikhawatirkan akan ada hambatan dalam perjalanan atau bahkan jatuh sakit, terutama bagi orang yang kondisi fisiknya sedang tidak stabil (ringkel jalma).

Sebaliknya, Kamis Pahing adalah hari yang baik untuk melakukan panen hasil bumi, memanen buah-buahan, atau aktivitas produktif yang berkaitan dengan pencapaian dan hasil kerja. Hari ini juga ideal untuk melakukan refleksi diri, memperkuat spiritualitas, atau memulai kebiasaan baru yang positif.