Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Curah Hujan Naik 40 Persen, BPBD Malang Intensifkan Mitigasi Bencana

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

11 - Oct - 2025, 16:13

Placeholder
Pondasi Jembatan Sonokembang, Pandanwangi yang ambrol akibat diterjang debit air yang tinggi saat hujan deras, Jumat (10/10/2025).(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang terus memperkuat sistem mitigasi menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayahnya. Terlebih dengan peningkatan curah hujan yang tengah terjadi.

Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno, menjelaskan bahwa pihaknya kini rutin memperbarui informasi cuaca setiap dua jam sekali. Hal tersebut dilakukan melalui sistem Accuweather yang terhubung langsung dengan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga : Minimarket Baru Masih Bermunculan, Diduga Tak Berizin, Disnaker-PMPTSP: Tanpa Izin Bisa Ditutup

“Kami setiap dua jam update perkiraan cuaca. Itu punyanya BMKG yang ditempatkan di BPBD. Informasi itu langsung kami share ke pejabat kewilayahan mulai dari Pak Wali Kota, camat, lurah, hingga kelurahan tangguh,” terang Prayitno, Sabtu (11/10/2025).

Langkah ini, kata Prayitno, menjadi bagian dari mitigasi cuaca agar setiap wilayah bisa mengantisipasi potensi hujan deras dan meminimalkan kerugian akibat bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Menurutnya, saat ini Kota Malang memasuki periode dengan intensitas hujan tinggi. Dari rilis BMKG, curah hujan diperkirakan meningkat 20 hingga 40 persen dibanding rata-rata sebelumnya.

“Kalau lihat catatan, Oktober sampai Desember, bahkan Januari hingga April, curah hujan tinggi. Jadi kami harus terus mitigasi,” ujarnya.

Prayitno mencontohkan peristiwa banjir di Gang Mired, yang semula diperkirakan akibat luapan Sungai Brantas, namun ternyata berasal dari Sungai Amprong. Selain faktor cuaca, ia juga menilai kondisi infrastruktur yang menua dan beban kendaraan turut memicu kerusakan seperti ambrolnya jembatan di sejumlah titik.

Baca Juga : Rumah Ambrol Terkikis Luapan Sungai, Penghuni Kos Mengungsi

Ia pun mengimbau warga yang tinggal di tepi sungai atau daerah aliran sungai (DAS) agar selalu waspada. “Setiap kali kami sampaikan update cuaca, warga diharapkan sudah bisa menyiapkan diri. Misalnya di Mired, yang sering banjir, bisa mengamankan aset dan memperkirakan tempat evakuasi,” ujarnya.

Dengan meningkatnya curah hujan, potensi kejadian serupa juga tinggi. Karena itu, Prayitno menekankan pentingnya sinergi antara OPD, camat, lurah, hingga kelompok peduli bencana. Ia memastikan seluruh peta wilayah rawan bencana cuaca ekstrem sudah dikirim ke kecamatan dan kelurahan untuk disosialisasikan ke warga.

“Pak camat, pak lurah sudah kami kirim soft file lokasi wilayah bencana cuaca ekstrem. Sekarang tinggal mereka sosialisasi ke warganya. Kalau tidak ada kendala teknis pengadaan, kami akan mulai menghitung rumah dan nama warga di wilayah rawan bencana,” pungkasnya.


Topik

Pemerintahan bpbd kota malang mitigasi bencana cuaca ekstrem kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan