Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Memanas, Ketua Pantia Seleksi Perangkat Desa Rejotangan Rahasiakan Pembuat Soal Ujian

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

12 - Dec - 2025, 20:22

Placeholder
Ketua panitia, Azhari saat ditemui di kantor Desa Rejotangan / Foto : Anang Basso / Tulungagung Times

JATIMTIMES – Penjaringan dan Penyaringan perangkat Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, diduga sarat dugaan kecurangan. Proses penjaringan yang telah menerima pendaftar hingga 31 peserta ini dianggap tidak transparan. Padahal, ujian akan berlangsung pada Senin (15/12/2025) atau beberapa hari lagi. 

"Sampai saat ini atau beberapa hari lagi ujian, tidak ada penjelasan darimana soal dibuat. Di desa manapun, sepengetahuan saya selalu diumumkan ke peserta bahwa soal ujian dibuat oleh perguruan tinggi mana," kata salah seorang peserta, menceritakan pada awak media. 

Baca Juga : Asnawi Bantah Pernyataan Arya Sinulingga Soal Polemik Ruang Ganti hingga Ban Kapten

Tidak itu saja, sebenarnya keresahan para peserta muncul sejak tahapan awal. Pasalnya, selain ketua panitia, para peserta menanyakan pada anggota panitia, selalu mendapat jawaban yang tidak jelas. 

"Anggota panitia ada yang bilang Unibraw, ada yang bilang UIN atau universitas lain," ujarnya. 

Bahkan, saat ada peserta berusaha menanyakan pada Penjabat (Pj) Kepala Desa Rejotangan, juga tidak kepastian. 

"Karena tidak transparan inilah memunculkan kecurigaan adanya permainan, bahwa panitia bisa jadi telah punya calon yang diberi karpet merah," tuturnya. 

Apalagi, diantara para peserta mulai saling curiga bahwa dua orang diduga telah disiapkan untuk mengisi kekosongan jabatan perangkat ini. 

"Teman-teman sudah mulai curiga, kenapa soal perguruan tinggi pembuat soal saja tidak disampaikan. Kalau takut ada kecurangan, bukankah yang bisa curang panitia," bebernya. 

Karena dianggap tidak logis, ia berencana tidak hadir dalam proses ujian. 

"Misalnya kami sebagai peserta tidak hadir karena ada dugaan sudah di setting oleh panitia, apakah ujian bisa dilaksanakan," tegasnya. 

Kejanggalan semacam itu, patut dicermati karena berpotensi mengurangi kepercayaan publik. Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam penjaringan perangkat desa justru bisa tercoreng hanya karena lemahnya komitmen panitia terhadap akuntabilitas.

Saat dikonfirmasi, ketua panitia penjaringan dan penjaringan perangkat Desa Rejotangan, Azhari membenarkan bahwa sampai saat ini tidak memberitahu ke peserta terkait pihak pembuat soal ujian. 

Baca Juga : Jabatan Pimpinan Tinggi Situbondo: 27 Pejabat Ikuti Asesmen, BKPSDM Sebut Perkuat Sistem Merit

"Iya betul, memang tidak saya beritahukan ke siapapun. Saya tidak percaya pada siapapun," katanya serius. 

Kerahasiaan itu menurut Azhari, bukan untuk menutup-nutupi, melainkan untuk menghindari intervensi pihak luar. Panitia khawatir tim pembuat soal justru akan didatangi atau bahkan dilobi oleh peserta tertentu jika identitasnya diumumkan terlalu awal.

“Justru kami ingin menjaga netralitas. Kalau diumumkan sekarang, bisa saja ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhi tim penguji,” ujarnya.

Panitia mengaku sudah belajar dari pengalaman di sejumlah daerah lain, di mana tim penguji kerap mendapat tekanan atau pendekatan personal menjelang ujian. Untuk itu, kebijakan menutup identitas perguruan tinggi dianggap sebagai langkah preventif.

"Saya sengaja menjaga kerahasian itu untuk menutup sekecil apapun kemungkinan bocor," ucapnya, saat ditemui dikantor Desa Rejotangan, Jumat (12/12/2025). 

Ditanya terkait isu ada 2 nama titipan, Azhari mengaku ia mempertaruhkan kredibilitasnya untuk tetap mengamankan integritas penjaringan perangkat desa di wilayahnya.

"Kalau ternyata nantinya yang menang yang dicurigai itu saya siap mempertaruhkan nama saya. Tolong bantu saya untuk melakukan perubahan," katanya. 

Atas kebijakan ini, ada peserta menyatakan mundur dan batal mengikuti ujian. Azhari tidak membantah dan bahkan ia tetap akan bersikukuh dengan sikapnya yang akan mengumumkan pihak mana yang membuat soal ujian, pada hari pelaksanaan. Ujian ini akan mengisi dua jabatan yang kosong yakni, Kepala Dusun dan Bendahara Desa Rejotangan. 


Topik

Pemerintahan tulungagung ujian perangkat desa desa rejotangan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan