Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Klarifikasi Dinkes Situbondo: Data Kenaikan Stunting 10,6 Persen Itu 2024, Kondisi Terbaru Justru Lebih Baik

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : A Yahya

03 - Oct - 2025, 14:04

Placeholder
Tabel survei Riskesdas dan SSGI yang digelar pemerintah pusat tahun 2018-2024. (Foto: Dinkes Situbondo for JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Ramai di TikTok soal angka stunting Situbondo yang disebut naik menjadi 10.6 di tahun 2025. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo langsung meluruskan kabar tersebut. Kepala Dinkes, dr. Sandi, memastikan bahwa data stunting yang disampaikan adalah hasil survei tahun 2024, bukanlah potret kondisi saat ini, melainkan hasil survei di masa kepemimpinan Bupati Karna Suswandi.

“Perlu dipahami, survei stunting itu keluar setahun setelahnya. Jadi data 2025 yang ramai di TikTok sebenarnya merekam kondisi tahun 2024, masih era Pak Karna. Jadi kalau dikaitkan dengan kepemimpinan sekarang, jelas keliru,” tegas dr. Sandi.

Baca Juga : Film Taylor Swift, Showgirl Tayang di Bioskop Mulai 3 Oktober 2025

Berdasarkan catatan resmi, angka stunting Situbondo sempat anjlok drastis di 2023 hingga hanya 4,1 persen. Namun setahun kemudian, hasil survei yang diumumkan pada 2024 menunjukkan kenaikan ke angka 10,6 persen. Perubahan inilah yang memicu ramai-ramai komentar netizen.

Menurut dr. Sandi, publik sebaiknya tidak buru-buru menyimpulkan. “Stunting ini kan persoalan jangka panjang. Tidak bisa dilihat hanya dari satu potongan angka. Apalagi hasil survei itu bukan real time, tapi selalu merujuk tahun sebelumnya,” jelasnya.

Ia pun menjelaskan mekanismenya. Data stunting diambil lewat survei nasional seperti Riskesdas dan SSGI yang digelar pemerintah pusat. Situbondo hanya salah satu daerah yang disurvei. “Jadi misalnya, data tahun 2025 baru bisa diketahui pada 2026. Ini berlaku secara nasional, bukan hanya di Situbondo,” tambahnya.

Kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo merilis data terbaru hasil pengukuran Agustus 2025. Hasilnya cukup menggembirakan, karena prevalensi stunting di Situbondo turun ke angka 5,62 persen. 

dr. Sandi, menegaskan bahwa data terbaru ini merupakan hasil pengukuran langsung di seluruh Puskesmas pada Agustus 2025, di bawah kepemimpinan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio. “Ini data real time di lapangan, bukan survei nasional. Jadi bisa kita jadikan acuan untuk memotret kondisi terbaru,” jelasnya.

Dalam catatan Dinkes, jumlah anak yang masuk kategori stunting mencapai 2.054 dari total lebih dari 36 ribu balita yang diperiksa. Angka ini jauh lebih rendah dibanding prevalensi stunting yang dirilis survei nasional sebelumnya, yang mencapai 10,6 persen di tahun 2024.

Baca Juga : Pansus DPRD Kabupaten Malang Desak Transparansi Tarif Listrik PLN

“Kalau kita lihat data per Puskesmas, memang masih ada wilayah dengan angka tinggi, misalnya Situbondo kota 17,33 persen, Kendit 14,68 persen, dan Panarukan 10,13 persen. Namun secara keseluruhan kabupaten, angkanya sudah di level 5,62 persen. Ini progres yang sangat positif,” papar dr. Sandi.

Menurutnya, capaian ini menunjukkan bahwa program percepatan penurunan stunting yang digencarkan Pemkab Situbondo mulai membuahkan hasil. Program tersebut antara lain penguatan layanan Posyandu, pemberian makanan tambahan bergizi, pemantauan rutin tumbuh kembang anak, serta kampanye pola asuh sehat di tingkat desa.

Bupati Mas Rio sendiri disebut sangat serius dalam menangani persoalan stunting. Ia mendorong keterlibatan lintas sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat desa. “Pak Bupati selalu menekankan bahwa stunting bukan sekadar urusan kesehatan, tapi juga kualitas generasi masa depan Situbondo,” ungkap dr. Sandi.


Topik

Peristiwa stunting situbondo sandi karna suswandi dinkes situbondo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

A Yahya