Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Agama

Rahasia di Balik Penyebutan Nama Nabi Ibrahim dalam Tahiyat Akhir Salat

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

04 - Oct - 2025, 09:04

Placeholder
Ilustrasi tahiyat akhir (bumiqu)

JATIMTIMES - Salat adalah tiang agama, kewajiban utama yang tak boleh ditinggalkan oleh umat Islam. Di dalamnya, setiap gerakan dan bacaan memiliki makna yang sarat dengan pesan ketauhidan, penghormatan, sekaligus doa. Salah satu bagian penting yang kerap menimbulkan pertanyaan adalah tahiyat akhir. Pada momen itu, umat Islam tidak hanya menyebut Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menyebut nama Nabi Ibrahim AS. Pertanyaan pun muncul: mengapa sosok Ibrahim ikut disebut dalam doa penutup salat?

Mengutip penjelasan dalam Kitab Lengkap Panduan Shalat karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani dkk., tahiyat akhir bukan sekadar bacaan formal, melainkan doa penuh makna. Tasyahud memuat ucapan penghormatan kepada Allah SWT, salam untuk Nabi Muhammad SAW, serta ikrar syahadatain atau dua kalimat syahadat. Bacaan ini lalu dilanjutkan dengan doa shalawat yang secara khusus menyertakan nama Nabi Ibrahim.

Baca Juga : Kandungan Etanol BBM Pertamina Jadi Sorotan, Apa Dampaknya ke Mesin Kendaraan?

"Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad, kamaa shallaita 'ala Ibraahim wa 'ala aali Ibraahim. Wabaarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad, kamaa baarakta 'ala Ibraahim wa 'ala aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid."

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.”

Menurut para ulama, penyebutan nama Nabi Ibrahim AS dalam doa ini memiliki makna historis sekaligus teologis. Nabi Ibrahim dikenal sebagai “bapak para nabi” (abu al-anbiya'). Dari keturunannya lahir para rasul besar, termasuk Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad SAW. Doa yang disandarkan pada Nabi Ibrahim menjadi simbol keterhubungan antar generasi nabi, serta keberkahan yang terus mengalir dari satu umat ke umat berikutnya.

Dalam konteks spiritual, Nabi Muhammad SAW adalah penyempurna ajaran tauhid yang diwariskan Nabi Ibrahim. Maka, menyebut keduanya dalam doa tahiyat akhir adalah bentuk pengakuan akan kesinambungan misi kenabian: menegakkan tauhid, menyebarkan rahmat, dan mengajak manusia kembali kepada Allah SWT.

Dalam Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap karya Abdul Kadir Nuhuyanan dkk., bacaan tahiyat akhir dijelaskan lebih rinci. Doa dimulai dengan penghormatan kepada Allah, salam kepada Nabi Muhammad SAW, salam untuk seluruh hamba saleh, ikrar syahadat, hingga shalawat kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.

Setelah itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT sebelum mengucapkan salam. Doa yang diajarkan berbunyi:

Baca Juga : Penutupan Safari Maulid, Mbak Wali: Terus Hidupkan Cinta Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

"Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzaabil qabri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal."

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari keburukan fitnah Dajjal.”

Doa ini mengajarkan bahwa sebelum keluar dari salat dengan salam, seorang muslim memohon perlindungan dari empat ujian besar: azab neraka, azab kubur, godaan hidup dan mati, serta fitnah terbesar di akhir zaman, yaitu Dajjal.

Penyebutan Nabi Ibrahim dalam doa tahiyat akhir mengingatkan umat Islam akan keteguhan iman sang nabi. Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang teguh mempertahankan tauhid di tengah kaumnya yang menyembah berhala. Ia juga tokoh yang doanya selalu dikabulkan Allah, termasuk doa agar dari keturunannya lahir nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.


Topik

Agama nabi ibrahim tahiyat akhir



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pacitan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri